22 April 2025 di peringati sebagai Hari Bumi
Bumi adalah planet terdekat ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian di Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia
Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan sudah muncul di permukaannya paling tidak sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. Biosfer Bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman di daratan. Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan.
Litosfer Bumi terbagi menjadi beberapa segmen kaku, atau lempeng tektonik, yang mengalami pergerakan di seluruh permukaan Bumi selama jutaan tahun. Lebih dari 70% permukaan Bumi ditutupi oleh air, dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau yang memiliki banyak danau dan sumber air lainnya yang bersumbangsih terhadap pembentukan hidrosfer. Kutub Bumi sebagian besarnya tertutup es padat di Antarktika dan es laut di paket es kutub. Interior Bumi masih tetap aktif, dengan inti dalam terdiri dari besi padat, sedangkan inti luar berupa fluida yang menciptakan medan magnet, dan lapisan tebal yang relatif padat di bagian mantel.
Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di luar angkasa, terutama Matahari dan Bulan. Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi berputar pada sumbunya sebanyak 366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari matahari atau satu tahun sideris. Perputaran Bumi pada sumbunya miring 23,4° dari serenjang bidang orbit, yang menyebabkan perbedaan musim di permukaan Bumi dengan periode satu tahun tropis (365,24 hari matahari). Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, yang mulai mengorbit Bumi sekitar 4,53 miliar tahun yang lalu. Interaksi gravitasi antara Bulan dengan Bumi merangsang terjadinya pasang laut, menstabilkan kemiringan sumbu, dan secara bertahap memperlambat rotasi Bumi.
Bumi adalah tempat tinggal bagi jutaan makhluk hidup, termasuk manusia. Sumber daya mineral Bumi dan produk-produk biosfer lainnya bersumbangsih terhadap penyediaan sumber daya untuk mendukung populasi manusia global. Wilayah Bumi yang dihuni manusia dikelompokkan menjadi 200 negara berdaulat, yang saling berinteraksi satu sama lain melalui diplomasi, pelancongan, perdagangan, dan aksi militer.
Bumi, planet yang kita tinggali, penuh dengan keajaiban dan misteri. Dari lautan dalam hingga puncak gunung tertinggi, Bumi menawarkan banyak hal yang menakjubkan dan menarik untuk dipelajari. berikut 9 fakta tentang bumi :
1. Bumi Tidak Sepenuhnya Bulat
Meskipun sering digambarkan sebagai bola sempurna, Bumi sebenarnya berbentuk oblate spheroid. Artinya, Bumi agak gepeng di kutub dan sedikit mengembang di sekitar ekuator. Perputaran Bumi menyebabkan bentuk ini, dengan diameter ekuator sekitar 43 kilometer lebih besar daripada diameter kutub.
2. Bumi Adalah Planet Ketiga dari Matahari
Bumi adalah planet ketiga dalam sistem tata surya kita, berjarak sekitar 149,6 juta kilometer dari Matahari. Jarak ini dikenal sebagai Unit Astronomi (AU) dan merupakan jarak yang ideal untuk memungkinkan adanya air dalam bentuk cair, yang sangat penting bagi kehidupan.
3. Bumi Memiliki Atmosfer yang Unik
Atmosfer Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas lainnya seperti argon, karbon dioksida, dan uap air. Atmosfer ini tidak hanya memberikan udara untuk bernapas, tetapi juga melindungi kita dari radiasi berbahaya Matahari dan membantu menjaga suhu Bumi stabil melalui efek rumah kaca.
4. Bumi Berputar pada Porosnya
Bumi berputar pada porosnya setiap 24 jam, menyebabkan siang dan malam. Perputaran ini juga menyebabkan fenomena Coriolis, yang mempengaruhi pola angin dan arus laut. Menariknya, perputaran Bumi sedikit melambat seiring waktu karena efek pasang surut yang ditimbulkan oleh gravitasi Bulan.
5. Bumi Memiliki Lapisan Terestrial
Bumi terdiri dari beberapa lapisan, mulai dari kerak di permukaan, mantel di bawahnya, hingga inti luar yang cair dan inti dalam yang padat. Kerak Bumi terbagi menjadi lempeng tektonik yang terus bergerak, menyebabkan gempa bumi, gunung berapi, dan pembentukan pegunungan.
6. Air Menutupi Sebagian Besar Permukaan Bumi
Sekitar 71% permukaan Bumi ditutupi oleh air, dengan lautan menyimpan sekitar 97% dari semua air di Bumi. Selain lautan, air juga ditemukan di danau, sungai, gletser, dan sebagai uap air di atmosfer. Lautan tidak hanya menjadi habitat bagi berbagai makhluk hidup, tetapi juga berperan penting dalam mengatur iklim dan cuaca Bumi.
7. Bumi Memiliki Gravitasi yang Menjaga Kita Tetap di Permukaan
Gravitasi adalah gaya yang menarik semua benda menuju pusat Bumi. Gaya gravitasi ini yang membuat kita tetap berada di permukaan dan tidak melayang-layang. Gravitasi juga mempengaruhi gerakan planet dan benda-benda langit lainnya dalam tata surya kita.
8. Bumi Memiliki Satelit Alami, Bulan
Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi dan memainkan peran penting dalam mempengaruhi pasang surut lautan. Gravitasi Bulan menyebabkan air di lautan naik dan turun, menciptakan pasang surut. Bulan juga membantu menstabilkan kemiringan poros Bumi, yang penting untuk menjaga iklim stabil.
9. Bumi adalah Satu-satunya Planet yang Diketahui Mendukung Kehidupan
Hingga saat ini, Bumi adalah satu-satunya planet yang diketahui mendukung kehidupan. Kombinasi faktor seperti jarak dari Matahari, adanya air dalam bentuk cair, atmosfer yang kaya oksigen, dan keberadaan medan magnet membuat Bumi menjadi tempat yang ideal untuk kehidupan berkembang.
10. Bumi Terus Berubah
Bumi adalah planet yang dinamis dan terus berubah. Lempeng tektonik yang bergerak menyebabkan pembentukan gunung dan benua yang terus berubah bentuk. Aktivitas vulkanik dan gempa bumi juga berkontribusi pada perubahan permukaan Bumi. Selain itu, iklim dan cuaca Bumi terus berubah seiring waktu, dipengaruhi oleh berbagai faktor alami dan aktivitas manusia.
Pengaruh Revolusi Bumi
- Gerak semu tahunan matahari. Setiap tanggal 22 Desember sampai 21 Juni, belahan bumi bagian utara akan lebih condong ke arah matahari. Sementara mulai dari 21 Juni hingga 22 Desember, belahan bumi bagian selatan lebih condong ke arah matahari.
- Perbedaan lamanya siang dan malam. Kamu mungkin pernah merasakan matahari terbenam sedikit lebih lama daripada biasanya. Misalnya pada pukul 18:05 matahari langit masih terlihat cerah, padahal biasanya sudah mulai gelap. Fenomena seperti ini terjadi karena revolusi bumi. Biasanya di bulan Desember, bagian selatan bumi mengalami panas lebih lama. Begitupun sebaliknya.
- Adanya perbedaan musim. Karena bagian selatan lebih condong ke matahari di bulan Desember, bagian ini jadi mengalami musim panas. Dan di bagian utara justru mengalami musim dingin. Sebaliknya, di bulan Juni, bagian utara akan mengalami musim panas dan bagian selatan mengalami musim dingin.
Leave a Reply