Hari buku internasional 23 April 2025 di temani oleh produk tisfood
Sudah menjadi rahasia umum, membaca merupakan aktivitas yang memiliki banyak manfaat, namun masih banyak di antara kita yang malas melakukannya, padahal buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan. Dengan banyak membaca maka ilmu pengetahuan yang kita miliki pun akan semakin bertambah. Kita dapat mengetahui banyak hal di dunia. Tak heran jika membaca kerap disebut selayaknya upaya membuka jendela dunia.
Kegiatan membaca kini menjadi salah satu hal yang mungkin jarang kita lakukan. Selain buku pelajaran, kebanyakan malas untuk membaca buku yang lainnya. Selain itu, tak jarang kita malas untuk membeli buku bacaan lain, yang kemungkinan dikarenakan oleh harga buku tersebut. Alasan lain mungkin dikarenakan kita yang malas atau enggan pergi ke toko buku.
Di perpustakaan sekalipun, selain untuk kepentingan akademis, seperti peminjaman buku untuk skripsi maupun tugas, banyak yang enggan untuk datang. Bahkan banyak perpustakaan yang dijadikan sekadar tempat nongkrong maupun hanya untuk mendapatkan Wi-fi. Buku-buku di perpustakaan mungkin mulai usang, berdebu dan sulit dibuka karena tidak ada yang membaca.
Padahal, sejatinya buku adalah jendela dunia. Dengan membaca kita membuka ‘mata’ kita untuk melihat sesuatu secara logis dan tentu saja menambah nilai pengetahuan yang kita miliki. Begitu banyak informasi yang bisa kita dapatkan melalui membaca buku. Selain informasi, kita juga bisa melihat bagaimana perspektif orang-orang hebat dalam memandang dunia.
Selain itu, buku juga merupakan sarana atau jembatan ilmu menuju pengetahuan yang lebih luas. Pengetahuan ini kelak diharapkan dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Apabila Anda pernah menjadi seorang kutu buku atau malah belum pernah sama sekali memiliki hobi membaca buku, tidak ada kata terlambat untuk kembali memulai kebiasaan tersebut. Ingat, lebih baik terlambat memulai atau tidak memulai sama sekali. Berikut adalah beberapa tips untuk (kembali) membiasakan hobi membaca buku :
- Alokasikan waktu untuk membaca. Sediakan waktu luang untuk membaca buku favorit, bisa 15 menit maupun lebih dalam sehari. Apabila Anda punya waktu luang untuk sekedar scrolling di media sosial lebih dari 1 jam sehari, tentu sangat masuk akal jika waktu tersebut disubstitusikan untuk membaca buku.
- Bawalah buku ke manapun. Seperti halnya smartphone, buku merupakan salah satu benda yang mudah dibawa ke mana saja. Namun, jika Anda merasa kurang nyaman membawa buku yang tebal dan berat, cukup unduh versi elektronik yang disediakan oleh berbagai aplikasi daring sehingga dapat dibaca melalui gawai Anda.
- Bacalah buku yang Anda sukai. Anda tidak perlu memulai kembali hobi membaca dengan membaca buku yang sedang popular karena belum tentu sesuai dengan minat Anda. Jika Anda memang menyukai novel genre romantis, tidak usah memaksakan diri untuk membaca karya-karya Dan Brown atau Robert Galbraith yang alur ceritanya cukup intense, hanya karena popularitasnya.
- Jadikan kebiasaan membaca buku sebagai sesuatu yang menyenangkan. Membaca buku di café favorit, ditemani minuman seperti kopi dan teh hangat, atau dengan cemilan kesukaan, merupakan salah satu cara agar pengalaman membaca buku menjadi lebih menyenangkan.
- Buat daftar buku yang akan dibaca dan buat target buku bacaan. Tips terakhir ini sebaiknya Anda lakukan jika kebiasaan tersebut sudah rutin dilaksanakan dan Anda sudah menemukan passion Anda dalam membaca. Target buku bacaan sebaiknya disusun sejak awal tahun lengkap dengan alokasi budget untuk membelinya. Jadikan pula buku sebagai bentuk self-reward yang sifatnya membangun kepribadian Anda menjadi lebih baik.
Di era digital kayak sekarang, belajar udah nggak melulu harus lewat buku tebal yang berat dan penuh debu. Artikel online hadir sebagai solusi belajar cepat yang bisa diakses kapan aja, di mana aja. Tapi, pertanyaannya: lebih efektif mana sih antara belajar dari buku atau artikel online? Yuk, kita kupas tuntas!
Buku: Ilmu Mendalam yang Teruji Waktu
Buku udah jadi sumber utama belajar sejak zaman dulu. Isinya biasanya lebih mendalam, disusun dengan struktur yang jelas, dan melewati proses panjang sebelum diterbitkan. Ini beberapa keunggulan buku:
- Konten yang lebih mendalam – Buku biasanya membahas satu topik secara detail dan sistematis.
- Sumber yang terpercaya – Karena proses penerbitannya ketat, informasi dalam buku lebih akurat.
- Lebih fokus dan minim distraksi – Baca buku nggak ada iklan pop-up atau notifikasi yang mengganggu.
- Meningkatkan konsentrasi – Bacaan panjang melatih otak untuk tetap fokus dalam jangka waktu lama.
Tapi ya, buku juga punya kekurangan:
- Kurang update – Informasi dalam buku bisa jadi udah ketinggalan zaman saat diterbitkan.
- Mahal dan kurang praktis – Harga buku cetak lumayan mahal, belum lagi harus bawa-bawa kalau mau baca di luar.
Artikel Online: Cepat, Ringkas, dan Selalu Update
Nah, di sisi lain, artikel online makin digemari karena simpel dan cepat diakses. Artikel dari blog, jurnal, atau media digital bisa langsung dibaca hanya dengan modal smartphone dan koneksi internet. Ini keunggulannya:
- Lebih update – Artikel online bisa diperbarui kapan saja, jadi lebih relevan dengan kondisi terkini.
- Mudah diakses – Tinggal buka browser atau aplikasi, langsung bisa baca kapan aja.
- Singkat dan to the point – Nggak perlu baca berlembar-lembar buat dapetin inti pembahasan.
- Bisa gratis – Banyak artikel berkualitas yang bisa dibaca tanpa harus keluar duit.
Tapi, bukan berarti tanpa kekurangan:
- Informasi bisa kurang akurat – Karena nggak semua artikel melewati proses editing ketat, risiko hoaks atau informasi salah lebih tinggi.
- Banyak distraksi – Iklan, notifikasi, atau ajakan scroll media sosial bisa mengganggu fokus belajar.
- Kurang mendalam – Kebanyakan artikel online cuma menyajikan gambaran umum, bukan bahasan mendetail.
Jadi, Mana yang Lebih Efektif?
Jawabannya? Tergantung kebutuhan!
Leave a Reply