Hari Transportasi Umum Nasional Konsumsi Tisfood diPerjalanan

Hari Transportasi Umum Nasional Konsumsi Tisfood diPerjalanan

Setiap tanggal 24 April, Indonesia memperingati Hari Angkutan Nasional atau Hari Transportasi Umum Nasional. Peringatan ini tidak hanya menjadi momen refleksi sejarah transportasi, tetapi juga ajakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan layanan angkutan umum. Berikut ulasan lengkapnya :

Transportasi: Perkembangan, Tantangan, dan Masa Depan

Transportasi merupakan salah satu pilar penting dalam peradaban manusia. Sejak zaman kuno hingga era modern, sistem transportasi terus berevolusi untuk memenuhi kebutuhan mobilitas manusia, distribusi barang, dan pertumbuhan ekonomi. Artikel ini akan membahas sejarah singkat transportasi, jenis-jenisnya, tantangan yang dihadapi, serta inovasi masa depan yang berpotensi mengubah cara kita bergerak.

Sejarah Singkat Transportasi

Perjalanan transportasi dimulai dengan cara sederhana. Manusia purba mengandalkan kaki untuk berpindah tempat, lalu memanfaatkan hewan seperti kuda, unta, atau gajah sebagai alat transportasi. Revolusi besar pertama terjadi pada 3500 SM dengan penemuan roda di Mesopotamia, yang memungkinkan pembuatan kereta kuda dan gerobak.

Pada abad ke-18, Revolusi Industri melahirkan terobosan seperti mesin uap, yang mengarah pada penciptaan kereta api (1804) dan kapal uap. Abad ke-19 hingga ke-20 menyaksikan kemunculan mobil (1886 oleh Karl Benz), pesawat terbang (1903 oleh Wright Bersaudara), dan sistem transportasi massal seperti metro. Perkembangan ini mengubah dunia menjadi lebih terhubung.

Jenis-Jenis Transportasi Modern

  1. Darat:
    • Kendaraan Pribadi: Mobil, motor, dan sepeda.
    • Transportasi Umum: Bus, kereta api, MRT/LRT, dan taksi.
    • Angkutan Barang: Truk dan kereta barang.
  2. Udara:
    • Pesawat komersial, helikopter, dan drone (untuk pengiriman barang).
  3. Laut:
    • Kapal kargo, feri, dan kapal pesiar.
  4. Transportasi Multimoda:
    Kombinasi beberapa moda transportasi (contoh: kereta-api ke pelabuhan, lalu kapal kontainer).

Tantangan dalam Transportasi

  1. Kemadatan dan Kemacetan:
    Kota-kota besar seperti Jakarta, Tokyo, atau New York menghadapi kemacetan parah, yang menurunkan produktivitas dan meningkatkan polusi.
  2. Dampak Lingkungan:
    Transportasi menyumbang 24% emisi CO₂ global (data IEA 2023). Kendaraan berbahan bakar fosil menjadi penyumbang utama pemanasan global.
  3. Infrastruktur yang Tidak Merata:
    Di negara berkembang, akses transportasi publik masih terbatas, sementara daerah pedesaan seringkali minim konektivitas.
  4. Keselamatan:
    Kecelakaan lalu lintas masih menjadi penyebab kematian utama, terutama di negara berpendapatan rendah-menengah.

Inovasi Masa Depan

  1. Kendaraan Listrik (EV):
    Mobil dan bus listrik semakin populer berkat teknologi baterai yang lebih efisien. Negara seperti Norwegia menargetkan 100% penjualan mobil listrik pada 2025.
  2. Mobil Otonom (Self-Driving):
    Perusahaan seperti Tesla dan Waymo mengembangkan kendaraan tanpa pengemudi yang diharapkan mengurangi human error penyebab kecelakaan.
  3. Hyperloop:
    Konsep kereta berkecepatan tinggi dalam tabung vakum (diujicobakan oleh Virgin Hyperloop) bisa menghubungkan Jakarta-Surabaya dalam 1 jam.
  4. Transportasi Berbasis AI dan IoT:
    Sistem lalu lintas cerdas menggunakan sensor dan data real-time untuk mengoptimalkan arus kendaraan.
  5. Mobilitas Udara Perkotaan:
    Drone taksi (eVTOL) seperti yang dikembangkan Uber dan Airbus diprediksi menjadi solusi kemacetan di kota metropolitan.
  6. Transportasi Hijau:
    Sepeda listrik, bus hidrogen, dan kapal bertenaga surya menjadi alternatif ramah lingkungan.

Sejarah Hari Transportasi Umum Nasional
Hari ini berakar dari sejarah pendirian Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI). Pada 1943, di masa pendudukan Jepang, dua entitas transportasi didirikan: Jawa Unyu Zigyosha (angkutan barang) dan Zidosha Sokyoku (angkutan penumpang). Setelah Indonesia merdeka, kedua lembaga ini berganti nama menjadi Djawatan Pengangkoetan dan Djawatan Angkutan Darat, lalu digabung pada 1946 menjadi DAMRI melalui Maklumat Menteri Perhubungan No. 01/DAM/46

Perkembangan DAMRI terus berlanjut:

  • 1961: Berstatus Badan Pimpinan Umum Perusahaan Negara (BPUPN).
  • 1965: Menjadi Perusahaan Negara (PN).
  • 1984: Bertransformasi menjadi Perusahaan Umum (Perum) hingga kini

Tanggal 24 April dipilih untuk mengenang integrasi DAMRI sebagai simbol transportasi nasional yang melayani masyarakat sejak era kolonial hingga modern.

Tujuan Peringatan

  1. Mengingat Sejarah Transportasi : Mengajak masyarakat memahami perjalanan panjang transportasi umum di Indonesia, dari gerobak sapi (cikar) hingga bus listrik 
  2. Mendorong Penggunaan Angkutan Umum: Mengurangi kemacetan dan polusi udara dengan beralih ke transportasi massal
  3. Meningkatkan Kualitas Layanan: Memacu penyedia layanan untuk meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan inovasi, seperti bus listrik DAMRI yang diluncurkan pada 2023

Cara Merayakan dan Inisiatif Terkini

Masyarakat diajak berpartisipasi melalui:

  • Menggunakan Transportasi Umum: Seperti Transjakarta, LRT, atau bus DAMRI. Contohnya, Pemprov DKI Jakarta menggratiskan transportasi umum pada 24 April 2025 untuk seluruh masyarakat.
  • Kampanye Media Sosial: Membagikan foto atau pesan dukungan untuk transportasi umum.
  • Kunjungan ke Museum Otomotif: Seperti Museum Perjuangan Subkoss Garuda di Sumatera Selatan.

Inovasi DAMRI:

  • Bus listrik untuk koridor Transjakarta (2023).
  • Layanan Imperial Suites (bus sleeper double decker) rute Jakarta-Surabaya-Malang

Tantangan dan Harapan

Meski transportasi umum terus berkembang, tantangan seperti keterbatasan armada dan infrastruktur masih ada. Pemerintah dan pihak swasta diharapkan berkolaborasi memperluas jaringan serta meningkatkan aksesibilitas, terutama untuk daerah terpencil.

Kesimpulan

Hari Transportasi Umum Nasional adalah momen untuk menghargai peran angkutan umum dalam mendukung mobilitas dan pembangunan. Transportasi tidak hanya tentang bergerak dari titik A ke B, tetapi juga tentang keberlanjutan, efisiensi, dan inklusivitas. Di tengah tantangan lingkungan dan pertumbuhan populasi, inovasi teknologi menjadi kunci untuk menciptakan sistem transportasi yang cerdas, terjangkau, dan ramah lingkungan. Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat diperlukan untuk mewujudkan visi mobilitas masa depan yang lebih baik. Dengan terus berinvestasi dalam riset dan infrastruktur, manusia dapat mengubah cara kita bepergian—dari yang semula merusak bumi menjadi selaras dengan alam.

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *